Sederhana, ingin membacakan buku pada anak, ingin bahagia beraktivitas bersama anak, ingin orangtua lain merasakan hal serupa, ingin menyebarkan semangat literasi kepada masyarakat Indonesia sebanyak-banyaknya. Begitulah yang ada di kepala Bunda Jayaning Hartami.

Lantas, ibu dua anak ini pun wujudkan itu semua bersama Mandira Dian Semesta (MDS)!

Semula, ibu yang akrab disapa Tami ini mulai membeli buku MDS untuk dibacakan pada anaknya. Membahagiakannya, Aqila, putri sulungnya, suka bukunya. Membaca bersama pun jadi aktivitas keluarga yang tak pernah terlewatkan dan selalu menghangatkan.

Berbekal pengalaman itu, Bunda Tami ingin menyebarkan kisahnya dan berharap ada lebih banyak orangtua-anak yang merasakan kehangatan seperti keluarganya. Selain itu, ia juga ingin mencari aktivitas lain yang bisa dilakukan di rumah.

Tahun 2015, ketika Bunda Tami mengandung anak kedua, ia memutuskan bergabung menjadi Book Advisor (BA) Mandira. Lucunya, katanya, selama tiga bulan jadi BA, dirinya tak lakukan apapun. Ia masih asyik sendiri dengan baca bareng anak.

Ingat soal cita-citanya menyebarkan literasi dan berbagi kisah bagaimana mengahangatkan keluarga, Bunda Tami pun mulai banyak menulis di kanal media sosial yang dimilikinya. Selain menceritakan kegiatan anaknya bersama buku, ia juga banyak menceritakan tentang manfaat buku, manfaat membaca bagi anak, bagi diri sendiri, juga bagi keluarga.

Pasca tiga bulan jadi BA, Bunda Tami juga mulai ngeuh untuk menyebarkan produk Mandira di grup-grup WhatsApp yang ada di ponselnya. Dan responnya ternyata positif. Dari situlah ia mulai serius meniti karirnya sebagai BA Mandira. Semua akun media sosial yang dimiliki dikerahkan buat jadi sarana promosi.

Luar biasanya, belum lama fokus sebagai BA, di tahun 2015 juga, Bunda Tami sudah bisa dapat reward jalan-jalan gratis ke Korea. Terus, di tahun yang sama, ia juga ikut Annual Meeting Mandira di Bogor. Dan katanya, di acara itu, ia dapat banyak keluarga baru dan tentunya ilmu baru yang bisa mendongkrak pemasukannya sebagai BA.

Konsisten, serius, dan fokus sebagai BA, tahun 2017, Bunda Tami kembali dapat reward trip gratis ke Shanghai-Beijing. Waktu itu, kisahnya, ia berangkat bertiga bersama suami dan putra bungsunya. Dan di tahun ini pula Bunda Tami ‘naik kelas’ dari BA jadi Sales Supervisor.

Bunda Tami cerita, penghasilan bulanannya naik drastis, di rumah makin hangat karena buku yang dibaca bareng keluarga makin banyak, rasa bahagia pun tak terbentung melihat bagaimana anaknya tumbuh dengan segala manfaat yang diperoleh dari aktivitas membaca bersama.

Tahun 2018, lagi-lagi, Bunda Tami diganjar reward plesiran ke Turki. Free trip ini ia ikuti bareng anak pertamanya, Aqila. Dan di tahuan yang sama, Annual Meeting MDS di Subang ia ikuti dengan penuh suka cita. Katanya, selalu ada ilmu baru di Annual Meeting. Jadinya, kita terus terdorong untuk bertumbuh, sebagai pribadi, sebagai ibu, juga sebagai BA dan Sales Superviser.

Tahun 2019 baru tiba tak lebih dari seperempatnya, Bunda Tami sudah dapat kabar gembira. Ia dapat BOOM Reward perjalanan ke Eropa. Reward ini pun semakin terasa istimewa sebab Bunda Tami bakal berangkat bersama BA ‘didikannya’. Syukur tak pernah putus ia panjatkan. Ia berharap, dirinya bisa membersamai orang-orang yang ingin tumbuh bersama.

Di tahun 2019 ini, Bunda Tami punya sejumlah target. Untuk dirinya sendiri, ia ingin memecahkan rekor penjualan pribadi, yakni melampaui 600 poin per bulan.

Untuk timnya, yang biasanya meraih 6000 poin per bulan, Bunda Tami dan timnya berusaha menaikkan poin itu menjadi 8000 atau 10.000. Ia juga berusaha menambah BA dan reseller di timnya, 2 kali lipat dari jumlah yang sekarang.

Sebagai pamungkas, ia mengatakan bahwa ketika merekrut BA dan reseller ke tim Star (tim yang diampunya), yang ada di kepalanya adalah, bahwa ide membacakan buku ke anak, ide tentnag literasi, atau ide menyebarkan literasi itu tak akan bisa dikerjakan oleh sendiri. Semua itu tak akan bisa selesai oleh timnya sendiri. Maka, harus ada lebih banyak orang yang menyebarkan ide itu. Sebanyak apapun kanal sosmed yang dipunya, kita tak bisa selesaikan semuanya sendirian. Ide literasi ini harus diabwa bersama-bersama oleh banyak orang. Itulah yang jadi semangat dari tim Star, dari Bunda Tami pribadi, yakni supaya ide literasi ini tersebar.

Concern kita adalah bagaimana mengangkat awareness orang tua, bahwa baca buku ini aktivitas nyenengin dan gampang banget, semua orang bisa, semua orang pasti suka. Kalau misal sudah tersebar ide literasi ini, saya rasa, untuk urusan poin, closingan, itu semua akan mudah,” katanya.

Bunda Tami pun berpesan kepada masyarakat Indonesia, khususnya ibu-ibu rumah tangga, untuk tidak meng-underestimate diri sendiri.

“Pengalaman 3 tahun di Mandira, saya lihat, setiap orang bisa jadi bintang. Mau yang gabung serius, mau yang gabung iseng-iseng, semua punya kesempatan yang sama untuk naik ke atas. Karena sederhana, ah da aku mah ga pede, aku mah punya anak masih kecil, males iklan, percaya saja, bahwa setiap BA atau SS tuh memulai karir dari satu iklan pertama, dari satu closingan pertama, dari satu peserta arisan, dari satu effort pertama. Jangan sampai berpikir teman-teman gak bisa. Pasti bisa!” papar Bunda Tami.

Ia juga meyakinkan ibu-ibu. Katanya, perempuan itu penggerak dari keluarga itu sendiri. Perempuan itu, pengembil keputusan. Keputusan finansial, keputusan pendidikan anak, dan  banyak hal lainnya. Ada banyak potensi-potensi yang dimiliki bunda semua untuk bisa melejit di MDS ini.

“Untuk bunda-bunda lain yang belum bergabung, pesannya tentu, yuk gabung MDS! Rasakan kehangatan yang ada di komunitas yang sama-sama concern dengan pentingnya literasi buat anak, dalam komunitas yang selalu support satu sama lain, yang nanti belajar bareng dari awal, yang bantu temen-teman baru mulai. Jangan takut, kita sama2 belajar di komunitas ini!” Tandasnya.